Friday, June 18, 2010

Renungan buat suami dan istri

Renungan Buat Sang Suami

Wahai sang suami..

1. Apakah membebanimu wahai hamba Allah, untuk tersenyum di hadapan istrimu dikala Anda masuk ketemu istri tercinta, agar Anda meraih pahala dari Allah?!!
2. Apakah membebanimu untuk berwajah yang berseri-seri tatkala Anda melihat anak dan istrimu?!!
3. Apakah menyulitkanmu wahai hamba Allah, untuk merangkul istrimu, mengecup pipinya serta bercumbu disaat Anda menghampiri dirinya?!!
4. Apakah memberatkanmu untuk mengangkat sesuap nasi dan meletakkannya di mulut sang istri, agar Anda mendapat pahala?!!
5. Apakah termasuk susah, kalau Anda masuk rumah sambil mengucapkan salam dengan lengkap : “Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh” agar Anda meraih 30 kebaikan?!!
6. Apa yang membebanimu, jika Anda menuturkan untaian kata-kata yang baik yang disenangi kekasihmu, walaupun agak terpaksa, dan mengandung bohong yang dibolehkan?!!
7. Tanyalah keadaan istrimu di saat Anda masuk rumah!!
8. Apakah memberatkanmu, jika Anda menuturkan kepada istrimu di saat masuk rumah : “Duhai kekasihku, semenjak Kanda keluar dari sisimu, dari pagi sampai sekarang, serasa bagaikan setahun”.
9. Sesungguhnya, jika Anda betul-betul mengharapkan pahala dari Allah walau Anda letih dan lelah, Anda mendekati sang istri tercinta dan menjimaknya, maka Anda mendapatkan pahala dari Allah, karena Rasulullah bersabda :”Dan di air mani seseorang kalian ada sedekah”.
10. Apakah melelahkanmu wahai hamba Allah, jika Anda berdoa dan berkata : Ya. Allah perbaikilah istriku dan berkatilah daku pada dirinya.
11. Ucapan baik adalah sedekah.
12. Wajah yang berseri dan senyum yang manis di hadapan istri adalah sedekah.
13. Mengucapkan salam mengandung beberapa kebaikan.
14. Berjabat tangan mengugurkan dosa-dosa.
15. Berhubungan badan mendapatkan pahala.

Renungan Buat Sang Istri

Wahai sang Istri

1. Apakah akan membahayakan dirimu, kalau anda menemui suamimu dengan wajah yang berseri, dihiasi senyum yang manis di saat dia masuk rumah.?
2. Apakah memberatkanmu, apabila anda menghapus debu dari wajahnya, kepala, dan baju serta mengecup pipinya.?!!
3. Apakah anda akan merasa sulit, jika anda menunggu sejenak di saat dia memasuki rumah, dan tetap berdiri sampai dia duduk.!!!
4. Mungkin tidak akan menyulitkanmu, jika anda berkata kepada suami : “Alhamdulillah atas keselamatan Kanda, kami sangat rindu kedatanganmu, selamat datang kekasihku”.
5. Berdandanlah untuk suamimu -harapkanlah pahala dari Allah di waktu anda berdandan itu, karena Allah itu Indah dan mencintai keindahan- pakailah parfum, dan bermake up-lah, serta pakailah busana yang paling indah untuk menyambut suamimu.
6. Jauhi dan jauhilah bermuka asam dan cemberut.
7. Janganlah anda mendengar dan menghiraukan perusak dan pengacau yang akan merusak dan mengacaukan keharmonisanmu dengan suami.
8. Janganlah selalu tampak sedih dan gelisah, akan tetapi berlindunglah kepada Allah dari rasa gelisah, sedih, malas dan lemah.
9. Janganlah berbicara sama laki-laki dengan lemah-lembut, sehingga menyebabkan orang yang di hatinya ada penyakit mendekatimu dan mengira hal-hal yang jelek di dirimu.
10. Selalulah berada dalam keadaan lapang dada, hati tentram, dan ingat kepada Allah setiap saat.
11. Ringankanlah suamimu dari setiap keletihan, kepedihan dan musibah serta kesedihan yang menimpanya.
12. Suruhlah suamimu untuk berbakti kepada ibu bapaknya.
13. Didiklah anak-anakmu dengan baik. Isilah rumah dengan tasbih, tahlil, tahmid, dan takbir, perbanyaklah membaca Al-Quran terutama surat Al-Baqarah, karena surat itu dapat mengusir syeitan.
14. Hilangkanlah dari rumahmu foto-foto, alat-alat musik dan alat-alat yang bisa merusak agama.
15. Bangunkanlah suamimu untuk melaksanakan shalat malam, doronglah dia untuk melakukan puasa sunat, ingatkan dia akan keutamaan bersedekah, dan jangan anda menghalanginya untuk menjalin hubungan siraturrahim dengan karib kerabatnya.
16. Perbanyaklah beristighfar untuk dirimu, suamimu serta kedua orang tua dan seluruh kaum muslimin. Berdoalah kepada A llah, agar dianugerahkan keturunan yang baik, niat yang baik serta kebaikan dunia dan akhirat. Ketahuilah sesungguhnya Rabbmu Maha Mendengar doa dan mencintai orang yang nyinyir dalam meminta. Allah berfirman :”Dan Rabbmu berkata : serulah Aku niscaya Aku penuhi doamu” (Al-Ghafir : 60).

Diambil dari kitab ” Fiqh pergaulan suami istri ” oleh Syeikh Mushtofa Al Adawi.

Wednesday, June 16, 2010

Perkenankanlah Aku MencintaiMu Semampuku

Perkenankanlah Aku MencintaiMu Semampuku
AR

Tuhanku,
Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu…
Lembar demi lembar kitab kupelajari…
Untai demi untai kata para ustadz kuresapi…
Tentang cinta para nabi
Tentang kasih para sahabat
Tentang mahabbah para sufi
Tentang kerinduan para syuhada
Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam
Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan…

Tapi Rabbii,
Berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan kemudian tahun berlalu…
Aku berusaha mencintaiMu dengan cinta yang paling utama, tapi…
Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untukMu…
Aku makin merasakan gelisahku membadai…
Dalam cita yang mengawang
Sedang kakiku mengambang, tiada menjejak bumi…
Hingga aku terhempas dalam jurang
Dan kegelapan…

Wahai Ilahi,
Kemudian berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan tahun berlalu…
Aku mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi dan menegakkan jiwaku kembali
Menatap, memohon dan menghibaMu:
Allahu Rahiim, Ilaahi Rabbii,
Perkenankanlah aku mencintaiMu,
Semampuku
Allahu Rahmaan, Ilaahi Rabii
Perkenankanlah aku mencintaiMu
Sebisaku
Dengan segala kelemahanku

Ilaahi,
Aku tak sanggup mencintaiMu
Dengan kesabaran menanggung derita
Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa hingga Al musthafa
Karena itu izinkan aku mencintaiMu
Melalui keluh kesah pengaduanku padaMu
Atas derita batin dan jasadku
Atas sakit dan ketakutanku


Rabbii,
Aku tak sanggup mencintaiMu seperti Abu bakar, yang menyedekahkan seluruh
hartanya dan hanya meninggalkan Engkau dan RasulMu bagi diri dan keluarga. Atau
layaknya Umar yang menyerahkan separo harta demi jihad. Atau Utsman yang
menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan dienMu. Izinkan aku mencintaiMu,
melalui seratus-dua ratus perak yang terulur pada tangan-tangan kecil di
perempatan jalan, pada wanita-wanita tua yang menadahkan tangan di pojok-pojok
jembatan. Pada makanan–makanan sederhana yang terkirim ke handai taulan.

Ilaahi, aku tak sanggup mencintaiMu dengan khusyuknya shalat salah seorang
shahabat NabiMu hingga tiada terasa anak panah musuh terhunjam di kakinya.
Karena itu Ya Allah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMu, dalam shalat
yang coba kudirikan terbata-bata, meski ingatan kadang melayang ke berbagai
permasalahan dunia.

Robbii, aku tak dapat beribadah ala para sufi dan rahib, yang membaktikan
seluruh malamnya untuk bercinta denganMu. Maka izinkanlah aku untuk mencintaimu
dalam satu-dua rekaat lailku. Dalam satu dua sunnah nafilahMu. Dalam desah napas
kepasrahan tidurku.

Yaa, Maha Rahmaan,
Aku tak sanggup mencintaiMu bagai para al hafidz dan hafidzah, yang menuntaskan
kalamMu dalam satu putaran malam. Perkenankanlah aku mencintaiMu, melalui
selembar dua lembar tilawah harianku. Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.

Yaa Rahiim
Aku tak sanggup mencintaiMu semisal Sumayyah, yang mempersembahkan jiwa demi
tegaknya DienMu. Seandai para syuhada, yang menjual dirinya dalam jihadnya
bagiMu. Maka perkenankanlah aku mencintaiMu dengan mempersembahkan sedikit
bakti
dan pengorbanan untuk dakwahMu. Maka izinkanlah aku mencintaiMu dengan sedikit
pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.

Allahu Kariim, aku tak sanggup mencintaiMu di atas segalanya, bagai Ibrahim yang
rela tinggalkan putra dan zaujahnya, dan patuh mengorbankan pemuda biji matanya.
Maka izinkanlah aku mencintaiMu di dalam segalanya. Izinkan aku mencintaiMu
dengan mencintai keluargaku, dengan mencintai sahabat-sahabatku, dengan
mencintai manusia dan alam semesta.

Allaahu Rahmaanurrahiim, Ilaahi Rabbii
Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku. Agar cinta itu mengalun dalam jiwa.
Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.

Monday, June 14, 2010

Istri agresif disayang Allah.

Wanita solehah ialah wanita penghibur suami. Merekalah sebenarnya wanita penghibur dan isteri yang paling pandai melayani suaminya, dengan mempersembahkan segala kemesraan, kemanjaan dan cinta yang tulen. Sehingga hati suami selalu merindukannya dan tidak mahu berpisah dengannya walaupun sekejap.

Namun bagaimana untuk menjadikannya kenyataan?. Apa yang perlu dilakukan oleh isteri?. Mudah sahaja! Satu daripadanya ialah dengan mengukir senyuman.

Alat solek yang paling indah bagi isteri ialah senyumannya yang manis menghiasi bibir. Celak yang paling indah menghiasi sepasang matanya ialah pandangan yang mesra dan lembut.

Pakaian paling cantik yang dipakainya ialah kelembutan dan kehalusannya. Dan wangian paling harum yang dikenakanya ialah kebersihannya. Alangkah baiknya jika sang isteri menggunakan senyumannya yang manis, pandangan yang mesra dan lembut serta wajahnya yang berseri2 terutama sekali ketika mengiringi pemergian suami tersayang ke muka pintu, apabila suami hendak keluar rumah dan apabila menyambut kepulangannya. Rasulullah SAW pernah memberitahu Sayidina Umar .a. yakni tentang harta yang paling baik di dunia ini ialah isteri yang solehah dan satu daripada ciri isteri yang solehah kata Rasulullah SAW ialah yang mengembirakan suaminya apabila suami melihat ke arahnya.

Apabila suami pandang sahaja wajah isterinya yang menghantar dan menyambutnya di muka pintu dengan senyuman manis, wajah yang dihiasi cantik untuk suaminya (tidak comot), rasa lapang hati dan gembira tidak terkata. Hilang segala rasa letih, lapar, dahaga dan tekanan perasaan. Semuanya hilang disebabkan mujarabnya senyuman isteri yang diiringi kata-kata yang lembut dan manja menusuk kalbu. Ini yang menyebabkan hati suami tertawan dan segera pulang ke rumah, bukan kerana takut isteri yang ‘Queen Control’ hinggakan suami nak pergi kerja pun kena bawa jam loceng sebab takut terlewat pulang kena marah dengan isteri. Isteri begini tak masuk booklah..!

Cuba kita bayangkan ketika hendak menaiki dan turun dan kapal terbang. Ada beberapa pramugari yang ditugaskan untuk menyambut kita di muka pintu, dengan senyuman yang manis mengucapkan selamat datang, selamat pagi, terima kasih dan sebagainya. Kita berasa sungguh seronok apabila disambut dan dilayan sedemikian rupa. Apatah insan yang bergelar suami yang mendapat layanan yang paling istimewa dari pada isterinya yang tercinta. Hati suami akan gembira tidak terperi.

Mari kita betapa pentingnya untuk isteri mengiringi pemergian suami ke maka pintu apabila suami hendak keluar rumah dan menyambut kepulangannya dengan senyuman:

1) Sebagai semangat dan motivasi kepada suami yang keluar mencari nafkah dan berasa letih apabila selesai bekerja. Kajian mengatakan : “suami yang mendapat belaian dan perhatian daripada isterinya akan cemerlang di tempat kerjanya dan di tengah masyarakat.”

2) Merapatkan hubungan antara suami isteri dan menerbitkan rasa rindu ingin segera bertemu.

3) Suami merasakan dirinya dihargai dan disayangi

4) Timbul perasaan saling mempercayai anatara satu sama lain.

5) Turunnya rahmat dan keberkatan daripada Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah SAW “Sesungguhnya apabila seorang suami menatap isterinya dan isterinya membalas pandang (dengan penuh rasa cinta-kasih) maka Allah SWT menatap mereka dengan pandangan kasih mesra. Jika suami membelai tangan isterinya maka dosa mereka jatuh berguguran di celahan jari-jari tangan mereka”. (Riwayat Maisarah bin Ali daripada Abu Said Al-Khudri)

6) Senyuman adalah rahsia awet muda. Kajian mengatakan apabila seseorang itu senyum, dia menggunakan 14 otot di mukanya dan ini adalah rahsi awet muda. Manakala apabila seseorang itu bermasam muka, dia telah menggunakan 72 otot di mukanya dan ini adalah penyebab ‘awet’ tua.

7) Senyuman mendapat pahala sedekah, ditambah dengan pahala melayani suami yang besar ganjarannya di sisi Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda: “mana-mana wanita yang menunggu suami pulang lalu disapukan mukanya, dihamparkan tempat duduknya, menyediakan makanannya, merenung suaminya atau memegang tangannya, memperelokkan hidangannnya, memelihara anaknya dan memanfaatkan hartanya kepada suaminya kerana mencari keredhaan Allah SWT, maka dituliskan baginya tiap-tiap kalimah ucapannya, tiap-tiap langkahnya, tiap-tiap renugannya kepada suaminya sebagai pahala memerdekakan seorang hamba”. (Riwayat Ibnu Mas’ud)

Dari: DSH (Dakwah Sepanjang Hayat)
wanita baja
adalah mereka yang menerima suaminya apa adanya. Baik dalam suka maupun duka,
kaya atau miskin, selama suaminya taat kepada Allah Swt dan telah menjalankan
kewajibannya sebagaimana mestinya. Wallahua'lam