Friday, May 11, 2007

Jangan Berani Meninggalkan Salat

Jangan Berani Meninggalkan Salat

KITA mendirikan salat untuk menghadapkan jiwa (hati dan pikiran) kepada Allah SWT, untuk menumbuhkan rasa takut dan berserah diri kepadaNya, serta mengakui keagungan dan kesempurnaanNya.

Mengapa kita harus salat? Agar kita dikenal, dikasihi serta dicintai oleh Allah SWT. Salat itu amal yang menghubungkan atau mengikatkan, mendekatkan seorang hamba kepada Allah SWT.

Apabila kita mendirikan salat berarti bahwa kita berserah diri kepada Allah, yang besar sekali pahalanya, yang akan meningkatkan derajat dan akan menghapus atau melebur dan menutupi dosa-dosa kita.

Di samping itu salat akan menjadi ciri yang sangat jelas untuk membedakan antara yang patuh terhadap perintah Allah dan yang durhaka, ataupun merupakan ciri orang yang beriman dan tidak beriman. Dan yang terpenting salat itu diwajibkan kepada seluruh umat Islam yang sudah baligh, kecuali wanita yang sedang haid dan nifas, salat itu wajib atau fardhlu'ain. "Dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku" (QS. Thoha Ayat 14).

Dengan salat maka badan kita, diri kita, dalam keadaan yang suci bersih dari hadas besar dan hadas kecil dan merupakan momen kita yang tepat untuk menghadap kepada Allah SWT, untuk mengajukan permohonan agar kita selalu dapat melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi segala apa yang dilarangNya, dan memohon ampunan atas segala dosa dan kekhilafan yang telah kita perbuat di masa-masa yang telah lalu.

Semoga kita dapat bertaubat kepada Allah SWT, yang penuh dengan ampunanNya. Dan melakukan tobat itu, dalam hati harus ada penyesalan, karena telah berani melakukan perbuatan yang menjadikan dosa, serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatan-perbuatan yang salah yang telah dilakukan di waktu yang telah lalu. Saat yang tepat untuk melakukan tobat tersebut dengan cara mendirikan salat dan pada saat zikir setelah salat, tobat kita dapat dilakukan.

Kita sudah sama-sama mengetahui, bahwa salat yang lima waktu itu sungguh diwajibkan karena merupakan pokok atau intinya ibadah. Malah nanti di alam akhirat yang pertama kali diperiksa adalah urusan salat. Kalau salatnya beres, memenuhi sebagaimana seharusnya, betul syarat rukunnya, mengetahui apa yang membatalkannya, besar harapan akan diterimanya Rukun Islam atau amal ibadah yang lainnya. Sebaliknya kalau salatnya rusak atau tidak beres, Rukun Islam atau amal ibadah yang lainnya dikhawatirkan tidak diterima.

"Amal yang pertama kali dihisab untuk seorang hamba nanti pada hari kiamat ialah salat, maka apabila salatnya baik (lengkap), maka baiklah amalnya yang lain, dan jika salatnya itu rusak (kurang lengkap), maka rusaklah segala amalan yang lain." (H.R. Tabrani).

Perhatikan salat

Salat itu merupakan ibadah yang sangat penting, namun alangkah ringannya, dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Marilah kita renungkan, salat itu dikerjakan oleh orang yang kaya raya, oleh orang yang sangat miskin, juga dapat dikerjakan oleh orang yang sehat atau yang sakit sekalipun. Oleh karena itu salat tidak boleh ditinggalkan selama pikiran masih waras, selama akal masih melekat dalam badan.

Karena sangat utama, ibadah salat diperintahkannya langsung dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw. sendiri tidak melalui perantara malaikat (peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad saw.).

Sabda Rasulullah saw.: "Barangsiapa yang menganggap enteng atau menyepelekan salat, pasti akan mendapatkan penyesalan yang luar biasa, penyesalan yang tidak ada akhirnya, dan akan ditempatkan di neraka syaqar."

Sangat berat sekali ancaman Allah kepada orang-orang yang berani meninggalkan salat. Kehidupan di alam dunianya tidak akan mendapatkan barokah, semua amalnya tidak akan diterima. Pada waktu matinya akan mendapatkan kehinaan dan saat akan menghembuskan nafasnya akan diberikan perasaan haus dan lapar, pada saat dicabut rohnya oleh malaikat tidak akan dikasihani. Oleh karena itu walaupun kita sibuk dengan pekerjaan, rapat atau transaksi jual beli, luangkanlah waktu untuk mendirikan salat, terutama salat yang lima waktu.

Salat itu kecuali difardukan juga diibaratkan oleh Rasulullah saw. bahwa salat itu bagaikan tiang agama dan kunci segala ibadah. Sebagaimana sabda Beliau: Ashshalaatu Imaaduddiini Ashshalaatu Miftaahu Kulli Khairin. "Salat adalah tiang agama dan kunci segala kebaikan" (H.R. Tabrani).

Salat itu ibadah yang paling utama, malah menjadi pokoknya ibadah. Demi sempurnanya ibadah tiada lain harus tentu dan kuat kepercayaannya, iktikadnya kuat, benar ilmunya, ikhlas amalnya, sembari benar-benar sanggup melaksanakannya yang seharusnya (wajib) dan menghindarkan dan menjauhi yang dilarangNya (atau yang haram).

Dan di samping itu salat dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar (jahat atau tercela). Dalam Alquran diterangkan bahwa salat itu untuk membersihkan jiwa dari segala budi perangai yang jahat, yang suka membutakan hati manusia kepada kebesaran Allah SWT. Nabi Muhammad saw. bersabda: bahwa yang mengerjakan salat lima waktu diibaratkan orang yang memiliki pancuran di depan rumahnya, kemudian ia selalu mandi setiap hari lima kali, masa di dalam badannya masih terdapat kotoran-kotoran, seperti berbohong, aniaya, hasud, bermusuhan, dll.

Oleh karena itu kita semua perlu memperhatikan pada urusan salat terutama pada ilmu-ilmunya, karena pelajaran Islam yang paling utama dan penting yaitu salat yang lima waktu.

Oleh karena itu marilah kita dirikan salat beserta seluruh keluarga kita. Walaupun salat itu demikian ringannya, tetapi masih banyak orang yang mengaku Islam, namun tidak mau untuk mendirikan salat atau malah meninggalkan salat. Janganlah sekali-kali kita berani untuk meninggalkan salat, agar kita terhindar dari hisab Allah SWT.Wallahu alam.***

No comments: